Mengapa Pesawat Terbang Dapat Terbang: Generation of Lift
Pada
suatu hari di kantor di bilangan Jakarta Pusat, Anda mendadak mendapat
telepon bahwa Anda ditugaskan untuk berangkat ke Manado untuk suatu
pekerjaan. Anda dijadwalkan untuk terbang meninggalkan Jakarta keesokan
harinya pada pukul 8 pagi. Pernahkah Anda bertanya, mengapa pesawat
terbang bisa terbang di udara? Adakah sesuatu yang salah dengan hukum
gravitasi Mr. Newton? Bukankah segala sesuatu yang tidak digantung dan
tidak nempel ke tanah harus jatuh kembali ke tanah?
Weight
Setiap
sesuatu yang menempati ruang, memiliki massa. Setiap massa yang
terpengaruh oleh medan gravitasi, memiliki berat. Hal ini juga berlaku
dengan pesawat terbang. Setiap komponen pesawat terbang, mulai dari
rangka pesawat, penumpang, sampai dengan bagasi, menambah berat pesawat
terbang tersebut.
Gaya
berat ini yang menyebabkan setiap barang yang gak nempel ke tanah, atau
yang tidak ditahan akan selalu jatuh ke tanah. Gaya berat selalu
menarik segala sesuatu ke pusat gravitasi bumi.
Lift
Kalau
begitu, pesawat harus ditahan supaya tidak jatuh, dong? Ya, pesawat
terbang dapat mengudara karena ditahan oleh gaya angkat (lift) netto
yang dihasilkan oleh seluruh badan pesawat. Tentunya, komponen terbesar
yang menghasilkan gaya angkat adalah bagian sayap pesawat (wing).
Bagaimana lift dihasilkan? Ada tiga nama yang harus disebutkan di sini,
Mr. Newton, Mr. Coanda dan Mr. Bernoulli.
Hey, Mr. Newton!
Lift
dihasilkan karena aliran udara dibelokkan ketika mengalir melewati
sayap. Bahkan, tidak hanya ketika melewati sayap pesawat, lift juga
dihasilkan ketika kita menaruh kertas di depan aliran udara pada suatu
sudut tertentu. Kata kuncinya adalah: aliran dan pembelokan aliran
tersebut. Coba dengan bermain pesawat kertas! Jika pesawat dilepas tanpa
diberi dorongan ke depan, pesawat tersebut tetap akan jatuh ke tanah.
Ini menunjukkan perlu ada aliran udara agar lift dapat dihasilkan.
Ketika
aliran udara dibelokkan, terjadi aksi-reaksi antara aliran udara dan
objek yang membelokkan udara tersebut (sayap, kertas). Ketika aliran
udara yang awalnya lurus kemudian belok setelah melewati objek tersebut,
kita kemudian bertanya, apa yang membengkokkan aliran tersebut. Ya,
jawabannya adalah objek tersebut. Artinya, ada suatu gaya yang
dikerjakan oleh objek tersebut terhadap aliran udara tersebut. Mr.
Newton berkata, untuk setiap aksi akan ada reaksi yang sama besar pada
arah yang berlawanan dari aksi tersebut. Objek tadi telah mengerjakan
suatu aksi pada aliran udara tersebut, maka, aliran udara juga akan
mengerjakan reaksi yang sama besar pada objek tersebut.
Mari kita liat apa yang terjadi pada pesawat kertas kita tadi.
The second guy, Mr. Coanda!
OK,
sekarang kita telah mengerti bahwa lift dihasilkan karena arah aliran
udara dibelokkan. Mengapa aliran udara tersebut bisa belok? Henri Coanda
(1886-1972) menemukan suatu fenomena bahwa aliran fluida cenderung
menempel ke permukaan di dekatnya. Artinya udara nggak bablas begitu
saja, tetapi mengikuti bentuk permukaan di dekatnya. Artinya streamline
aliran fluida tersebut akan berubah sesuai dengan bentuk permukaan di
dekatnya. Hal ini menyebabkan aliran udara terbelokkan ketika mengenai
kertas kita tadi (ataupun ketika melewati permukaan sayap).
Efek Bernoulli
Apa
manifestasi nyata dari lift? Apabila berat pesawat dapat dilihat dari
gravitasi bumi, lift dapat dilihat sebagai hasil dari perbedaan tekanan
antara permukaan atas dan permukaan bawah sayap. Nett lift (gaya angkat
netto) hanya bisa terjadi apabila tekanan di bawah sayap lebih besar
daripada tekanan di atas sayap. Menurut Bernoulli, hal ini hanya bisa
dihasilkan apabila kecepatan aliran di bagian bawah sayap pesawat lebih
kecil daripada kecepatan aliran udara di bagian atas sayap pesawat.
And the rotating ball
Dapat
juga diartikan sebaliknya bahwa lift dapat dihasilkan karena adanya
perbedaan kecepatan di antara dua permukaan sehingga terjadi perbedaan
tekanan. Hal ini dapat juga dilihat di olahraga tenis lapangan. Pemain
tenis berusaha membuat bola mereka berputar (spin). Misalnya ketika
melakukan topspin (bola diputar dengan pukulan raket dari bawah ke
atas), ini membantu mencegah bola tenis jatuh di luar lapangan. Hal ini
disebabkan ketika bola diberikan top spin, bola akan berputar seperti
ditunjukkan di gambar di bawah ini. Dengan demikian, kecepatan aliran di
atas bola lebih kecil daripada di bawah bola. Hal ini menyebabkan gaya
ke bawah (Fm) pada bola tenis yang membantu mencegah bola tidak keluar lapangan.
More Advanced Topics
Bound Vortex and Kutta-Joukowski
Kutta
dan Joukowski adalah dua orang yang memformulasikan bahwa lift dapat
dihubungkan dengan sirkulasi/perputaran udara di sekitar suatu objek.
Artinya, untuk setiap lift yang dihasilkan, ada suatu perputaran udara
yang bisa diasosiasikan dengan lift tersebut. Ini yang dikenal dengan
istilah bound vortex di sayap pesawat. Perputaran udara ini menghasilkan
lift pada pesawat. Teorema sirkulasi yang dituliskan oleh Kelvin
menyatakan bahwa karena pada awalnya ketika pesawat diam tidak ada
sirkulasi sama sekali, vortex ini akan membentuk suatu loop yang agar
total sirkulasi tetap nol. Akibatnya dapat dilihat seperti pada gambar
di samping: adanya starting vortex dan tip vortex.
The Common Fallacies
Kesalahan-kesalahan yang sering ditemukan mengenai bagaimana lift dapat dihasilkan adalah sebagai berikut:
Teori "Longer path" or "Equal Transit Time"
Teori
ini mengatakan bahwa airfoil pesawat di-design sedemikian agar panjang
lintasan permukaan atas sayap lebih panjang daripada permukaan bawah
sayap. Artinya molekul udara di sisi atas sayap harus bergerak lebih
cepat daripada molekul di sisi bawah sayap agar mereka bertemu lagi di
ujung trailing edge sayap. Teori ini walaupun kedengarannya benar,
tetapi didasarkan pada asumsi yang salah, yaitu bahwa molekul udara
harus bertemu lagi di ujung sayap. Kalau teori ini benar, kertas kita
tadi tidak akan bisa menghasilkan lift. Pada kenyataannya, ada lift yang
dihasilkan dari kertas yang diletakkan pada suatu angle-of-attack
terhadap aliran udara.
Teori tumbukan molekul udara
Teori
ini mengatakan bahwa lift dihasilkan dari tumbukan udara yang
dibelokkan pada sisi bawah sayap. Teori ini salah karena hanya melihat
pada sisi bawah sayap saja yang menyebabkan aliran udara membelok. Pada
kenyataannya lebih banyak udara yang dibelokkan di sisi atas sayap
dibandingkan dengan sisi bawah sayap.
No comments:
Post a Comment