Sunday 12 January 2014

Prinsip Kerja Electrical System

Secara umum, gas turbine pada pesawat mampu memutar turbine lalu menghasilkan thrust. Turbine yang berputar akan menggerakkan generator dan menjadi sumber listrik yang utama pada pesawat terbang. Pesawat terbang memiliki generator lebih dari satu, 3 phase. Generator pada engine menghasilkan  listrik dari putaran engine listrik yang dibutuhkan pesawat sebesar 115 VAC dengan frequensi 400 Hz yang dihasilkan dari generator, namun karena RPM engine yang memutar generator tidak selalu stabil maka dipasanglah sebuah alat yang bernama CSD (Constan Speed Drive) dimana alat itu berfungsi untuk mengendalikan putaran generator agar selalu constan.
Selain memiliki generator pada setiap enginenya , pesawat terbang memiliki generator cadangan pada ekor pesawat untuk menganstisipasi engine mati (Engine Failure) yang bernama APU (Auxiliary Power Unit).
Sedangkan sumber listrik DC pada pesawat terbang terdiri atas TRU (Transformer Rectifier Unit) dan baterai. TRU (Transformer Rectifier Unit) dimana didalamnya terdapat 2 bagian yaitu transformator dan rectifier. Fungsi dari keduanya adalah transformator berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 115 VAC menjadi 28 VAC. Sedangkan fungsi rectifier untuk mengubah tegangan 28 VAC menjadi 28 VDC. Baterai yang terdapat di pesawat berfungsi untuk menghasilkan listrik DC dengan tegangan sebesar 28 VDC. Baterai yang dipakai adalah tipe nikel cadmium (Nicd) sehingga dapat diisi ulang (Rechargeable). Saat baterai tidak digunakan, baterai akan di charge oleh baterai charger yang terpasang. Dalam pemakaianya, baterai pesawat dipakai dalam beberapa keadaan yaitu sebagai sumber eksitasi untuk starting APU dan saat kondisi darurat sebagai sumber listrik DC.
Sistem Distribusi
Untuk distribusi listrik, pesawat memakai sistem bus yang menghubungkan antara sumber listrik dengan beban.
1.AC transfer bus (XFR) terdiri atas transfer bus 1 dan transfer bus 2. Dalam kondisi normal, transfer bus 1 terhubung dengan generator 1 dan transfer bus 2 terhubung dengan generator 2 sedangkan dalam kondisi darurat. Misal generator 1 tidak berfungsi maka transfer bus 1 dapat terhubung dengan APU atau terhubung dengan generator 2 melalui transfer bus 2.
2.AC main bus, terdiri dari AC main bus 1 dan AC main bus 2.
3.Galley bus untuk, keperluan listrik di galley pesawat. Jumlah bergantung pada jumlah galley yang terpasang di  pesawat.
4.28 VDC baterai bus, bus yang terhubung dengan transformer dalam kondisi normal, dan baterai dalam kondisi alternatif.
5.Standby (STBY) bus, standby bus adalah bus yang tetap akan mempunyai sumber listrik dalam keadaan darurat. 115 VAC STBY memperoleh sumber listrik dari static inverter sedangkan 28 VDC STBY memperoleh listrik dari baterai..

7 comments:

  1. terima kasih atas artikel yang anda buat,ini sangat membantu saya dalam menyusun skripsi laporan smk saya .

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Sama-sama kang mus, Tetapi ini masih banyak kekurangannya :) Terimakasih

      Delete
    3. This comment has been removed by the author.

      Delete
    4. kalian anak penerbangan juga ya?

      Delete
  2. iya benar tu kang sopo, terimakasih sarannya ya kang :)

    ReplyDelete
  3. terima kasih atas artikel ny, soal ny disekolah ku kurang materi ny, jadi kepada pengguna blog ini diperbanyak lagi materi ny :)
    salam penerbangan(Y)

    ReplyDelete